Kisah ini merupakan
pengalaman pertamaku bermain cinta dengan wanita selain istri, peritstiwa itu
sendiri terjadi kira-kira 3 bulan yang lalu disuatu daerah di Jawa Tengah, diawali
dari adanya tugas kantor yang mengharuskan aku untuk melakukan suatu training
untuk beberapa cabang di daerah. Saat itu menginap di hotel kota S dan kadang
tidur dikantor/unit yang ada di desa.
Kejadian ini
bermula secara tidak sengaja waktu aku nginap di desa A, yaitu paginya hari
Sabtu yang ternyata merupakan hari pasaran untuk desa A sehingga aku tidak
melepaskan kesempatan untuk melihat keramaian di pasar…begitu asiknya
memperhatikan barang dagangan yang ada tanpa sengaja menabrak ibu yang belanja,
sehingga semuanya tumpah termasuk gelas yang baru dibelinya…..karena merasa
bersalah maka saya memaksa untuk mengganti gelas tersebut, nama ibu itu sebut
saja Ibu Mirna dengan usia kira2 41 tahun dan setelah menyebutkan letak
rumahnya yaitu di ujung jalan desa belok ke kiri, saya berkata akan datang sore
nanti untuk mengganti gelas yang pecah. Jam 4 sore setelah mandi, langsung
berangkat ke rumah Ibu Mirna dan ternyata rumah tersebut terletak di ujung
jalan yang cukup sepi, ditemui oleh seorang lali-laki yang berusia kira2 50 Th
yaitu bapak Najib yang ternyata suami Ibu Mirna setelah menjelaskan maksud
kedatangan saya, terjadilah obrolan yang semakin akrab. Setelah dipanggil
keluarlah ibu Mirna membawa minuman dan kue, dan tanpa sengaja saya
memperhatikan dan tergetarlah hati, karena dengan memakai kebaya yang sedikit
ketat dan rambut basah sehabis mandi, terlihat kecantikan khas wanita desa
dengan kulit putih dan bodi yang kencang walau telah berusia 41 tahun, dan yang
membuat mata melotot adalah belahan buah dadanya yang kelihatan montok sekali. Tanpa
terasa waktu makan malam telah tiba, dan mereka memaksa saya untuk ikut makan
malam, setelah makan Pak Najib pamit untuk menghadiri pertemuan di desa sebelah
untuk urusan pengairan sawah, dan saya dipersilakan untuk berbincang dengan
ibu. Rumah tersebut sepi karena anak pertama yang sudah kelas 1 SMA sedang
camping, anak kedua yang SMP sedang belajar dirumah teman dan sikecil sedang di
rumah Saudara, suatu kebetulan yang tidak terduga.
Sepanjang obrolan
mata tidak pernah lepas dari tubuh dan dada ibu Mirna, dan akhirnya ibu Mirna
bertanya, “Dik Amar matanya ngeliat apasih?” sambil malu saya berkata jujur bahwa saya kagum akan kecantikannya. “Orang desa gini kok dikatakan cantik, dikota pasti bayak yang cantik?” kata bu
Mirna. “Iya sih bu…tapi ibu lain, karena walau udah punya anak tiga tapi badan
masih bagus, khususnya…….?” Saya berhenti berkomentar. “Khususnya apa dik?”
desaknya. “Maaf bu…itu tetek ibu besar dan masih kencang?” Ibu Mirna terlihat malu sambil berusaha menutup dengan tangannya…..dan akhirnya
pembicaraan mengarah ke hal yang berbau porno.
“Oh ya dik Amar punya anak berapa dan istri usia berapa?” tanya bu Mirna.
“Satu usia 2 tahun, dan istri usia 27 tahun saya sendiri 29 tahun?” jawab saya.
“Wah sedang panas-panasnya dong?” lanjutnya. “Panas apanya bu?” saya berusaha memancing pembicaraan ke arah yang lebih hot, karena saya merasa horny dan bagaimana caranya bisa merasakan bersetubuh dengan wanita setengah baya. “Ah dik Amar berlagak nggak tau…..?” kata bu Mirna sambil tersipu. “Ibu juga kelihatan segar, pasti kebutuhan itunya juga hot?” pancing saya terus. Tapi ibu Mirna malah kelihatan sedih….sehingga saya bertanya, “kok jadi kelihatan sedih bu?”.
Akhirnya bu Mirna
cerita bahwa kebutuhan bathinnya sejak dua tahun ini jarang terpenuhi, yaitu
sejak suaminya jatuh dari pohon kelapa, kejantanan suaminya jarang sekali bisa
maksimal. “Maaf bu…..padahal menurut saya orang seusia ibu pasti sedang puber
kedua?” “Yah memang begitu dik…..tapi harus ibu tahan?” “Gimana caranya?”
lanjut saya “Ya dengan mencari kesibukan di ladang…..sehingga malamnya capek
terus tertidur?” Lanjutnya. “Wah kalo saya bisa
pusing….karena saat ini baru pisah 4 hari dengan istri saya juga udah gak tahan
????” kata saya sambil bergeser duduk mendekat. “Dik Amar sih gampang, kan di hotel pasti juga nyediain?” katanya. “Dik Amar kok gak dengerin sih….” kata bu Mirna sambil menepuk paha saya. Tangan bu Mirna saya pegang…sambil berkata, “abis ada pemandangan yang lebih
bagus”, sambil mata terus memandang ke belahan dadanya. “Ah nakal dik Amar ini?” kata bu Mirna. Akan tetapi tangannya tetap saya pegang
sambil saya remas, karena diam saja berarti kesempatan nih.
Terus tangan saya beralih kepahanya…. “jangan
dik?” kata bu Mirna tanpa berusaha menolak. Dan akhirnya saya beranikan untuk menciumnya,
bu Mirna mundurkan kepalanya berusaha menolak… tetapi setelah saya pegang kedua
tangannya sambil menatap, akhirnya bu Mirna memejamkan matanya sambil mulutnya
sedikit terbuka.Langsung saya cium
bibirnya perlahan…dan lama kelamaan ibu Mirna memberikan respon dengan membalas
ciuman saya. Tangan saya langsung tidak bisa diam membiarkan tetek yang begitu
menggairahkan, perlahan saya pegang teteknya..sambil sedikit meremas… “ah..ah
jangan dik” tapi tangan bu Mirna malah menekankan tangan saya ke teteknya. Ciuman
saya terus turun ke lehernya sambil berusaha memasukkan tangan ke belahan
dadanya, bu Mirna semakin mendesah? “ah…uh…ah terus dik, enak?” kata bu Mirna. Saya
semakin bernafsu…sehingga kancing baju bu Mirna langsung saya lepas? “jangan
dik…ntar keterusan?” kata bu Mirna. “Oh bu…saya udah gak bisa nahan bu,
tolonglah? kita sama-sama butuhkan bu?” kata saya.
Akhirnya bu Mirna menyerah..membiarkan mulut saya menyedot putting susunya yang semakin menegang…… “ah…ah….ahhhh dik nikmat dik, terus dik?” desahnya. Sementara tangan kanan meremas susu sebelah kanan, mulut terus menjilat dan menyedot yang sebelah kiri… “ahhhhh…uhhh…..ahhhhh dik udah dik? ibu nggak tahan”. Tapi tangan bu Mirna malah mengandeng tangan saya ke arah pahanya, yang entah kapan kebayanya udah disingkapkan…..tangan saya langsung ke gundukan memeknya yang masih tertutp cd, dan terasa jembutnya keluar dari samping cdnya. Tangan saya terus menggosok-gosok memek bu Mirna… “ah…ahhhh…ahhhh dik terus dik terus…enak banget?” desahnya dengan logat jawa yang kental.
Akhirnya bu Mirna menyerah..membiarkan mulut saya menyedot putting susunya yang semakin menegang…… “ah…ah….ahhhh dik nikmat dik, terus dik?” desahnya. Sementara tangan kanan meremas susu sebelah kanan, mulut terus menjilat dan menyedot yang sebelah kiri… “ahhhhh…uhhh…..ahhhhh dik udah dik? ibu nggak tahan”. Tapi tangan bu Mirna malah mengandeng tangan saya ke arah pahanya, yang entah kapan kebayanya udah disingkapkan…..tangan saya langsung ke gundukan memeknya yang masih tertutp cd, dan terasa jembutnya keluar dari samping cdnya. Tangan saya terus menggosok-gosok memek bu Mirna… “ah…ahhhh…ahhhh dik terus dik terus…enak banget?” desahnya dengan logat jawa yang kental.
Akhir dengan seijin
bu Mirna…..cd itu saya pelorotin, sehingga terpampanglah memek bu Mirna yang
menggunung dan empuk tersebut, dengan bernafsu langsung saya gesek memek
tersebut…sambil berusaha menemukan itilnya, tersedengar ibu Mirna semakin
mendesah tidak karuan “dik ahhhh enaaaaak dik…enaaaaaakkkkk banget”. Dan ciuman saya
terus bergerak turun…..akhirnya terciumlah bau khas memek wanita, yang membuat
saya semakin bernafsu, dan langsung saya jilat memek yang kemerah-merahan
tersebut. “ahhh berhenti
dik…jangannnnn?” kata bu Mirna setelah tahu saya telah menjilat memeknya… saya
berhenti dan bertanya, “kenapa harus berhenti bu?”. “Jangan dijilat dik memek
ibu….jijik dan jorok” kata bu Mirna. “Emang bapak dulu ndak pernah jilatin
memek ibu?” kata saya. “Ndak…?” kata bu Mirna. “Wah rugi bu?” kataku sambil
terus meremas tetek dan menusukkan jari tengah saya ke lubang memek. “Rugi
kenapa dik?” tanya bu Mirna. “Rasnya nggak kalah
sama ngentotin memek ibu….dan juga bikin tambah nafsu” kata saya sambil
langsung menjilat memek bu Mirna…..setelah menjilat bibir memek langsung lidah
saya masuk mengelitik lubang memek yang semakin basah oleh lender
kenikmatan…….lidah terus kuputar dirongga memek sehingga menambah kenikmatan… “ahhh…ahhhhhh
dik…….uhhhhh….ahhhhh…nikmat banget dik? terus dik…terus..jilatin memek ibu….ya
disitu dik…terus ….terus…..” Saat itil bu Mirna aku jilatin dan aku sedot…….
“ahhhhh…ahhhhhh….uhhhh…..uuuuuhhhhh dik Irfaaannnnnn ibu mau keluar…ahhhhhhhhh
dikkkkkkkkkkk ibu keluar….” kepala saya langsung ditekan kememek bu Mirna dengan keras…..dan terasa dilidah
lendir hasil dari orgasme ibu Mirna. Ibu Mirna memejamkan mata merasakan
kenikmatan yang baru didapatnya…….sambil berkata, “benar dik Amar ternyata
memek kalo dijiliat dan disedot rasanya nikmat banget…..” Tiba-tiba ada suara orang datang dari halaman rumah, dan tergesa-gesa kami
merapikan baju…….sedangkan cd bu Mirna langsung diumpetin kekolong
kursi,….ternyata anak bu Mirna yang kedua pulang dari tempat belajarnya.
Setelah anaknya masuk…..langsung bu Mirna ngomel kenapa kok anaknya pulang cepat nggak sperti biasanya“Ibu belum puas ya…?” Goda saya. Ibu tersipu sambil berkata…….”iya sih abis sudah lama ibu tidak merasakan hal seperti ini……..apalagi memek ibu pengin dientot pakai kontol dik Amar biar sama2 bisa puas…kan dik Amar belum keluar?” kata bu Mirna. “Iya sih bu….nanggung rasanya kontolku ini? tapi udahlah bu…karena malam ini saya harus ke kota nginep di hotel, dan lagian anak ibu juga sudah pulang. Tapi yang jelas saya senang bisa memuaskan hasrat ibu…..” sambil tangan saya meremas buah dadanya. “Ahhhh..dik Amar, tapi rasanya tidak adil kalo Cuma ibu yang mendapat kepuasan…..kalo gitu ibu besok ke kota dan mampir ke hotel boleh nggak dik?” kata bu Mirna. “Boleh…boleh bu? tapi benar ya bu….iya besok jam 10 pagi” kata bu Mirna sambil tersenyum. Jam 10 pagi, pintu kamar hotel diketuk orang dan ternyata bu Mirna menepati janji datang, langsung saya peluk dan saya cium…..
“ah dik Amar kok gak sabaran sih?” kata bu Mirna. Saya nggak peduli…langsung saya lucuti semua pakaian yang dikenakan ibu Mirna, hingga terpampang tubuh telanjang yang begitu menggairahkan, kubimbing ibu Mirna ke ranjang dang langsung saya emut dan saya remas buah dada yang begitu montok dan empuk tersebut? “aaaaaaahhhhhhhh dik……..dilepas dong bajunya” kata bu Mirna sambil tanggannya melepas baju yang saya kenakan, sekarang kami sama2 telanjang. Kembali saya cium bibir bu Mirna…terus turun kesemua lekuk tubuhnya.. “ahhhhh….uhhhhh…hisap tetek ibu ……hisap?” mulutku langsung pindah ke susu bu Mirna….sambil tangan menggesek-gesek memek yang terasa kenyal dan hangat, “ahhhhh…..uhhhhhh…..dik……nikmat dik…..ib….uuu sudah lama nggak merasakan ngentot…terus…..teruuuuuusssss dik?”.
Ciuman saya terus
turun ke perut dan akhirnya sampai ke gundukan memek yang begitu
merangsang…..langsung saya jilat….dan saya sedot itil bu Mirna, sambil
menggeser posisi ke 69, dan bu Mirna pun tanpa diminta langsung menngemut
kontol saya….. “uhhhhh nikmat sekali buuuuu?” kontol saya terus diemut keluar
masuk mulut bu Mirna sambil dipijat.. “uhhhhh….ahhhhh….enak sekali buuuuu”, saya
juga tidak mau kalah, langsung saya putar lidah saya di memek bu Mirna……sambil
tangan saya sedikit menusuk-nusuk anusnya. “aduhhhhhh dik….apalagi ini……enaaaak
banget dik….. ahhhhhh……. ahhhhhhhh”, tiba2 ibu Mirna mengejang dan terasalah
cairan yang keluar membasahi bibir, yang langsung aku sedot hingga habis. Aku
biarkan bu Mirna istirahat sejenak…sambil terus memainkan putting susunya yang
masih menegang……setelah beberapa saat, mulai saya hujami tubuh bu Mirna dengan
ciuman sehingga ibu Mirna kembali memberikan reaksi yang lebih panas……“ahhhhhh….uuuhhhhh….dik,
ayo dik entotin memek ibu…..ibu sudah kangen dientot…..ahhhhhhh”, sayapun
memutar tubuh bu Mirna untuk mengambil posisi doggy, hingga tampaklah gundukan
memek ibu Mirna yang menantang, dengan perlahan kumasukkan batang penisku
secara perlahan…karena terdengar ibu Mirna menjerit seraya berkata
“perlahan dik….. memek ibu sudah lama gak dientot……” perlahan aku masuk dan keluarkan kontol….hingga akhirnya semuanya amblas ke dalam memek bu Mirna ……dan reaksi bu Mirna sungguh diluar perkiraan karena dengan goyangan pantatnya yang besar…kontol saya terasa ditarik dan dipijit dengan nikmatnya… “ahhhhhh….uuuhhhhhh…buuuu…ueenna aaak sekali memek ibu?” Dan saya pun tak mau kalah dengan mengambil strategi 3:1, tiga kali tusukan setangah ****** dan sekali tussukan ****** hingga amblas ke memek bu Mirna…… sepuluh menit kemudian desahan bu Mirna semakin keras….. “ahhhhhhh dik…memek ibu enak banget…..uhhhhhh dik enaakk banget……uhhhh..ahhhhhh.uuuuuuuuu..ahhhhhh” “Terus dik…memek ibu udah nggak kuat….dik… dik Amar…ibu kekkeeluaaaarrrrrr…..ahhhhhhhh”, desahan bu Mirna semakin panjang seiring keluarnya lendir kenikmatan. Setelah istirahat sejenak…bu Mirna langsung mengurut penis dan mengemutnya dengan lincah sekali. “ahhhhh bu……uuuhhhhhh nikmat sekali bu?” desah saya. kemudian bu Mirna berhenti sambil berkata “dik Amar sesuai janji ibu semalem….maka hari ini ibu akan memberikan kenimatan yang tidak terlupakan bagi ****** dik Amar?”.
“perlahan dik….. memek ibu sudah lama gak dientot……” perlahan aku masuk dan keluarkan kontol….hingga akhirnya semuanya amblas ke dalam memek bu Mirna ……dan reaksi bu Mirna sungguh diluar perkiraan karena dengan goyangan pantatnya yang besar…kontol saya terasa ditarik dan dipijit dengan nikmatnya… “ahhhhhh….uuuhhhhhh…buuuu…ueenna aaak sekali memek ibu?” Dan saya pun tak mau kalah dengan mengambil strategi 3:1, tiga kali tusukan setangah ****** dan sekali tussukan ****** hingga amblas ke memek bu Mirna…… sepuluh menit kemudian desahan bu Mirna semakin keras….. “ahhhhhhh dik…memek ibu enak banget…..uhhhhhh dik enaakk banget……uhhhh..ahhhhhh.uuuuuuuuu..ahhhhhh” “Terus dik…memek ibu udah nggak kuat….dik… dik Amar…ibu kekkeeluaaaarrrrrr…..ahhhhhhhh”, desahan bu Mirna semakin panjang seiring keluarnya lendir kenikmatan. Setelah istirahat sejenak…bu Mirna langsung mengurut penis dan mengemutnya dengan lincah sekali. “ahhhhh bu……uuuhhhhhh nikmat sekali bu?” desah saya. kemudian bu Mirna berhenti sambil berkata “dik Amar sesuai janji ibu semalem….maka hari ini ibu akan memberikan kenimatan yang tidak terlupakan bagi ****** dik Amar?”.
Ibu Mirna langsung
mengambil posisi di atas…setelah mengurut kontolku beberapa saat….bu Mirna
langsung ngangkang dengan membimbing kontolku untuk memasuki lubang
memeknya……..terasa sekali perbedaan dengan entotan yang pertama tadi, kali ini
memek bu Mirna terasa lebih seret dan terasa lebih hangat. “oooohhhhhh……ahhhhhh……uhhhhhh
bu enankkkkkk sekali memeeeeek ibu……..ohhhhhh kontol saya ibu apain…..uuhhhhhh
nikmat banget bu?”. Ibu Mirna hanya menjawab dengan desahan nafsnya.. “ahhhhhhh…….uuuuuuhhhhhh dik…memek ibu juga
nikmat sekali…….”, pantat bu Mirna masih terus bergoyang dengan sekali-kali
diangkat, sehinggga membuat kontolku terasa sangat nikmat…..melebihi yang aku
rasakan dengan istri. “ooooohhhhhh…..uuuuhhhhhh ennnnaaakkkk sekali bu………”,
nggak percuma aku menginginkan entot dengan wanita berumur 35-42 tahunan karena
memang berbeda permainan sex mereka, mungkin karena lebih berpengalaman…seperti
bu Mirna yang memeknya terasa sekali empotannnya kataku dalam hati. “Ahhhhhhh…..uuuhhhhhhhibu aku udah gak tahan”
“sebentar dik Amar, bareng sama ibu…”, kata bu Mirna sambil terus menggoyang
pantat dan menaikkan turunkan sambil mendesah…. “ahhhhh…..dikkkk ..uuuuuhhhhh
ibu enaaak sekali….ahhhhhh dik ibu juga mau keluar……..”. “ya bu aku juga…….ahhhhhhh………”,
Ibu Mirna mengejang dan terasa lendir membahasi memeknya. “terus goyang…bu
….terus ….nikmat buuuuuu…ahhhhhhhh”, aku menyemprotkan pejuhku kedalam memek bu
Mirna secara kuat, akhirnya kami tertidur, hingga jam 12 siang kami makan dan
terus melanjutkan ke babak kedua. Karena waktu tugas di kota S tinggal 3 hari,
maka dua hari kemudian kami janjian untuk mengulangi kenikmatan seperti
kemarin, itulah pengalaman saya yang pertama dan mungkin yang terakhir, karena
saat ini saya sudah tidak bekerja di tempat yang lama, saya sendiri tidak
menyangka akan mendapat sensasi kenikmatan yang luar biasa dengan mengentot
wanita usia 35 – 42 tahunan, sehingga penis saya yang normal ukuran orang
Indonesia hingga saat ini masih menginginkan hal tersebut terulang, tapi karena
tempat bu Mirna yang jauh dan untuk jajan rasanya takut, terpaksalah melakukan
onani apabila melihat wanita setengah baya yang menggairahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar